Halaman

Tampilkan postingan dengan label tips n trick. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label tips n trick. Tampilkan semua postingan

Sabtu, 17 September 2011

9 tips untuk belajar mengatasi rasa malu

Anda takut untuk berbicara, minder disaat berhadapan dengan orang lain dan mudah kehilangan cara Anda untuk menyampaikan sesuatu kepada orang lain ?
Apakah rasa malu Anda merupakan kekurangan yang nyata dalam kehidupan Anda sehari-hari? Cobalah mengikuti beberapa tips sederhana ini untuk membantu anda mengatasinya.

Ketika Anda berbicara, memulai percakapan, lulus ujian lisan, Anda cenderung minder, irama jantung anda cepat, rasa serak di tenggorokan akan menghalangi Anda untuk berbicara, kaki Anda menjadi gemetar ...Anda dapat memperbaiki situasi seperti ini.

Menjadi pemalu memang sudah kodrat manusia dan hal ini tidak dapat dihindari!Rasa malu biasanya berakar pada masa kanak-kanak, setelah peristiwa emosional rapuh.

Takut gagal, takut salah menilai, takut mengecewakan ... Seorang pemalu sering membawa cahaya negatif yang meragukan kemampuan mereka untuk berhasil dan sering merasa bahwa orang lain lebih baik dari mereka sendiri.

9 tips untuk belajar mengatasi rasa malu:

1. Jangan malu dari rasa malu Anda. 
Terimalah diri Anda apa adanya dan anggap hal itu wajar! Kurang dari Anda berpikir, semakin banyak kesempatan berbenah, semakin terbuka lebar keberhasilan.

2. Jangan takut akan pendapat orang lain.
Belajar untuk menerima kritik ketika ada seseorang memberikan respon terhadap diri anda dan membiarkan komentar yg mungkin kurang menyenangkan bagi Anda. Tapi justru itulah tantangannya, anda jadi tahu apa2 yg jadi kelemahan anda sekarang..

3. Bicara tentang rasa malu dengan keluarga Anda.
Jelaskan kepada orang lain apa yang Anda rasakan, Anda dapat mengidentifikasi hal2 apa saja yang membuat Anda tertekan, situasi apa yang anda hadapi, apa yang orang respon terhadap diri anda...

4. Berlatih olahraga dapat membantu Anda meminimalisir rasa malu Anda berkat hubungan sosial yg timbul akibat sering berkumpul dg kawan2.

5. Berperan seperti layaknya teater/pertunjukan untuk belajar bagaimana berbicara kepada orang lain tanpa rasa malu.

6. Belajarlah untuk berkata. Berani mengatakan tidak.
Seringkali kita menerima begitu saja sesuatu yg sebenarnya ridak sreg dengan pilihan hati kita sendiri dikarnakan takut/malu untuk menolaknya... Maka, mulailah dari sekarang... !!

7. Belajar untuk bernapas dengan tenang.
Sebelum ujian atau wawancara kerja misalnya, tarik napas dalam-dalam melalui hidung dan kemudian keluarkan perlahan-lahan untuk mengevakuasi stres dan ketakutan akan hilangnya kesempatan.

8. Berpikir positif.

Jangan berpikir terlalu sempit, ''wah, otak saya tidak encer2 amat.. Mana bisa berhasil''. fikiran semacam itu merupakan salah satu gambarannya. Intinya, anda lupa bahwa suatu keberhasilan ditentukan oleh segelintir kecerdasan, tetapi juga seabrek kesempatan. Yakinlah, bahwa Anda tidak bernilai lebih rendah daripada yang lain, Anda cukup mampu mencapai target yg diinginkan.

9. Bergaul dengan Orang yg Berkompeten Dibidangnya.
Jika rasa malu Anda merusak hidup Anda, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan psikolog. Dia akan mencarikan jalan terbaik buat Anda, menemukan kata-kata dan cara-cara untuk membantu Anda menyetir rasa malu Anda.

11 Cara Menghentikan Kebiasaan Merokok


Selalu gagal untuk menghentikan kebiasaan merokokmu? Mungkin ada beberapa langkah yang salah. Seperti yang dikutip dari webmd, berikut 11 cara menghentikan kebiasaan merokok.

1. Tahu alasan berhenti merokok
Jika kamu ingin berhenti dari kebiasaan merokok, kamu harus tahu alasannya. Apakah itu karena dampak buruk yang dibawa oleh rokok, ingin terlihat lebih muda atau karena ingin melindungi keluarga dari asap rokok. Pilih alasan yang sangat kuat untuk bisa mengalahkan godaan merokok. Simak tujuh dampak negatif rokok di sini.

2. Jangan anggap remeh
Mungkin berhenti merokok terdengar mudah. kamu hanya perlu membuag semua rokok yang telah dibeli dan menahan diri untuk tak membelinya kembali. Sayangnya menghentikan kebiasaan ini tak semudah yang dikira. Sebanyak 95 persen orang yang mencoba untuk berhenti tanpa terapi atau pengobatan, akhirnya malah kembali merokok. Alasannya adalah ketergantungan yang ditimbulkan oleh nikotin. Otak menjadi terbiasa dengan nikotin dan membutuhkannya tiap saat.

3. Lakukan terapi nikotin
Ketika kamu berhenti merokok, nikotin bisa membuat kamu merasa frustrasi, depresi, gelisah atau marah. Terapi pengganti nikotin bisa bantu atasi masalah ini. Studi menunjukkan permen karet nikotin dan lozenges bisa bantu melipatgandakan peluang kamu untuk berhenti dari rokok, bila dilakukan secara intensif. Namun hati-hati, penggunaan produk seperti ini sambil merokok tidak dianjurkan.

4. Tanya obat resep
Untuk mempermudah mengatasi kecanduan nikotin tanpa menggunakan produk yang mengandung nikotin, tanyakan pada dokter apakah ada pil yang boleh kamu konsumsi. Ada beberapa obat yang bantu mengurangi rasa lapar dengan memengaruhi zat kimia dalam otak. Obat itu juga akan membuat kamu terpuaskan walau hanya menghisap sedikit rokok saja. Ada juga beberapa obat lainnya yang mengurangi gejala nikotin seperti depresi dan ketidakmampuan berkonsentrasi.

5. Minta bantuan orang terdekat
Beritahu keluarga, teman dan rekan kerja bahwa kamu sedang berusaha untuk berhenti merokok. Bergabung dengan kelompok anti rokok atau berbicara dengan konselor juga bisa dijadikan salah satu alternatif. Dorongan mereka tentu memberikan peluang besar bagi kamu untuk segera menghentikan kebiasaan buruk ini.

6. Kontrol stres dengan benar
Salah satu alasan orang merokok adalah, nikotin bisa membantu seseorang untuk lebih rileks. Setelah berhenti merokok, kamu harus menemukan cara lain untuk mengatasi stres, misalnya dengan dipijat, mendengarkan musik santai, atau mengikuti kelas yoga. Jika mungkin, sebaiknya hindari situasi stres pada minggu pertama ketika kamu mulai berhenti merokok.

7. Hindari alkohol dan pemicu merokok lainnya
Kegiatan tertentu dapat meningkatkan keinginan kamu untuk merokok. Alkohol merupakan salah satu pemicu paling umum, jadi cobalah untuk menguranginya. Jika kopi membuat kamu ingin merokok, beralihlah pada teh selama beberapa minggu. Dan jika kamu terbiasa merokok setelah makan, temukan cara lain untuk menghindarinya misalnya seperti mengunyah permen karet atau menyikat gigi.

8. Bersihkan rumah
Setelah kamu mengisap batang rokok terakhir, buang bungkus rokok, korek api serta asbak. Cuci pakaian, bersihkan karpet, gorden, atau apapun yang terkena bau asap rokok. Gunakan penyegar udara untuk menyingkirkan aroma rokok. kamu tentu tak ingin melihat atau menyium bau yang mengingatkan kamu tentang rokok, bukan?

9. Bergerak
Aktivitas fisik dapat membantu mengurangi kecanduan nikotin dan meringankan beberapa gejalanya. Bila keinginan merokok muncul, pakai sepatu olahragamu, dan lakukan jogging. Bahkah olahraga ringan seperti berjalan kaki ditemani hewan peliharaan, bersepeda atau berkebun juga memberikan manfaat yang berarti. Olahraga juga bisa bantu kamu menghindari kelebihan berat badan saat berhenti merokok.

10. Makan buah dan sayuran
Sebaiknya jangan lakukan diet saat kamu berusaha untuk berhenti merokok. Fokuslah untuk memakan lebih banyak buah, sayuran dan makanan rendah lemak. Menurut studi di Duke University, makanan-makanan ini membuat rokok terasa mengerikan.

11. Coba dan coba lagi
Gagal berhenti merupakan hal yang biasa. Banyak perokok yang harus mencoba beberapa kali sebelum akhirnya berhasil lepas dari kebiasaan buruk ini. Periksa keadaan emosi serta fisik yang membuat kamu menyerah. Gunakan sebagai kesempatan untuk kembali menegaskan komitmen untuk berhenti merokok. Setelah kamu membuat keputusan kembali, tetapkan 'tanggal dimulainya berhenti merokok' di bulan depan.

5 Manfaat Coklat :)

Apakah kamu seorang pecinta cokelat? Kabar baik bagi para 'pecandu' cokelat. Sebuah penelitian menemukan, orang yang mengonsumsi cokelat mengalami penurunan risiko penyakit kardiovaskular sebesar 37 persen  dan 29 persen memiliki risiko lebih rendah mengalami serangan stroke dibandingkan mereka yang mengonsumsi cokelat lebih sedikit.

Meskipun ahli menyarankan mengonsumsi cokelat dalam jumlah moderat, karena tingginya kalori dalam cokelat, namun tak dapat disangkal, cokelat juga menyuntikkan manfaat bagi kesehatan. Berbagai penelitian mengungkap cokelat hitam memiliki antioksidan yang mencegah berbagai penyakit. Berikut lima manfaat cokelat, seperti dikutip dari Shine.

1. Cokelat membantu memecahkan matematika Flavonol, senyawa dalam cokelat adalah antioksidan yang diperkirakan meningkatkan sirkulasi, termasuk aliran darah ke otak. Sebuah studi 2009, peserta yang minum cokelat dengan flavonol menghitung mundur tiga angka dari 800-900 lebih cepat ketimbang mereka yang tak mengasup cokelat.

2. Cokelat mengenyangkan
Para ibu selalu memperingatkan agar jangan makan cokelat sebelum makan malam. Dan, mereka benar. Peneliti Denmark menemukan, orang yang makan cokelat hitam sebelum makan mengasup kalori 15 persen lebih sedikit dan tidak tergoda makanan berlemak ketimbang mereka yang tidak makan cokelat.

3. Cokelat meningkatkan suasana hati
Cokelat mengandung phenethylamine, yang memicu pelepasan endorfin. Reaksi ini mirip dengan pengalaman jatuh cinta. Dokter di Inggris pasangan yang mengonsumsi cokelat mengalami kesenangan dua kali lipat saat berciuman ketimbang mereka yang tidak mengonsumsi cokelat. Alasannya, cokelat mengandung gula dan kafein tinggi yang menghasilkan kalori tahan lama.

4. Cokelat membantu agar relaksSelalu ngidam cokelat saat merasa stres? Ada alasan biologis untuk kebiasaan satu ini. Penelitian menunjukkan cokelat mengandung senyawa anandamide, yang mengaktifkan reseptor otak yang sama seperti efek ganja. Tidak heran, menggigit sebatang cokelat mampu meningkatkan kebahagiaan.

5. Cokelat membuat awet muda
Sebuah studi di British Medical Journal menemukan, konsumsi cokelat dan permen memanjangkan umur hampir satu tahun daripada mereka yang menjauhkan diri dari hal-hal manis. Peserta yang makan permen 1-3 kali dalam sebulan memiliki tingkat kematian terendah.

Hal ini kemungkinan disebabkan adanya antioksidan dalam cokelat. Sebuah studi pada 2009 menemukan, pasien serangan jantung yang makan cokelat berisiko meninggal lebih kecil ketimbang mereka yang tidak mengasup cokelat.